-->
Minggu 13 Apr 2025

Notification

×
Minggu, 13 Apr 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Profil 2 Pilot Pesawat Tempur TNI AU Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan

| November 16, 2023 WIB | 587 Views Last Updated 2025-01-27T09:12:31Z

pesawat TNI AU jatuh, pasuruan

Super Tucano

Super Tucano adalah pesawat tempur taktis EMB-314 yang diproduksi oleh Embraer, perusahaan pesawat terbang asal Brasil. Pesawat ini merupakan pesawat latih lanjut yang digunakan oleh TNI Angkatan Udara (TNI AU). 

Super Tucano memiliki berbagai kemampuan, di antaranya: Mampu melakukan pengintaian, Mampu melakukan serangan darat, Mampu melakukan penumpasan pemberontak, Mampu melakukan pengawasan udara, Mampu melakukan pertahanan udara. 

Super Tucano memiliki beberapa spesifikasi, di antaranya:

·         Memiliki mesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller 

·         Memiliki kecepatan jelajah 530 km/jam dan kecepatan maksimum 560 km/jam 

·         Mampu membawa bom dan rudal dengan total berat 1.550 kg 

·         Memiliki sistem Forward Looking Infrared (FLIR) untuk membidik sasaran 

·         Memiliki sistem pertahanan diri seperti RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), dan chaff/Flare Dispenser 

Dua pilot bersama dua awak pesawat TNI AU turut jatuh bersama pesawat tempur Super Tucano yang mereka kemudika kala mengudara di Pasuruan.

Kedua pilot tersebut masing-masing mengendalikan pesawat dengan kode TT-3111 dan TT-3103 yang berakhir jatuh di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023).

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengungkap kedua pilot sempat kehilangan kontak dengan markas.

"Kedua pesawat tersebut lost contact pada pukul 11.18 WIB," beber Agung kepada wartawan, Kamis (16/11/2023).

Masing-masing pilot yakni Letkol Sandra Gunawan dan Mayor Penerbang Yudha A Seta.

Berikut profil dua pilot pesawat tempur TNI yang jatuh di Pasuruan itu.

Profil Letkol Sandra Gunawan

Letkol Sandra Gunawan menjadi pilot Super Tucano TT-3111 kala musibah ini terjadi. Ia mengudara didampingi oleh Kolonel Adm Widiyono sebagai awak terbang.

Sandra Gunawan ternyata merupakan lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan ke-56 di Lembang, Bandung Barat.

Adapun ia bergabung dengan TNI AU dan lulus Akademi Angkatan Udara (AAU) angkatan 2004.

Mengutip laman resmi TNI AU, perwira TNI AU ini memiliki julukan Chevron Barracuda berkat kepiawaiannya mengudara.

Profil Mayor Penerbang Yudha A Seta

Mayor Penerbang Yudha A Seta menjadi pilot kedua yang turut tertimpa musibah pesawat tempur TNI. Yudha A Seta didampini oleh awak terbang Kolonel Penerbang Subhan. Keduanya mengoperasikan Super Tucano TT-3103.

Nasib kedua pilot Super Tucano

Sebelumnya dilaporkan bahwa salah satu dari empat perwira TNI AU tersebut meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi pada Kamis (16/11/2023) melaporkan bahwa ada warga yang sempat minta kantong jenazah.

Adapun BPBD dan warga setempat bahu membahu untuk mengevakuasi para awak terbang pesawat tempur TNI itu.

Sayang, Sugeng urung bisa memastikan siapa pilot maupun awak yang dievakuasi dalam keadaan meninggal.

Evakuasi juga dikerahkan oleh TNI AU yang menggandeng Basarnas untuk mengevakuasi Letkol Sandra dan rekan-rekannya. Hingga kini, tim evakuasi masih berupaya menyelamatkan para korban.

Berdasarkan kabar terbaru, tiga jenazah awak pesawat tempur TNI AU tersebut telah ditemukan sementara satu korban lain masih dalam pencarian, yakni Letkol Sandra Gunawan. 

"Saat ini dua jenazah sudah ditemukan, yaitu almarhum Mayor (Pnb) Yuda A Seta dan Kolonel (Pnb) Subhan," ucap Kadispenau Marsma Agung Sasongkojati.

Copas dari https://www.suara.com/lifestyle/2023/11/16/201323/profil-2-pilot-pesawat-tempur-tni-au-super-tucano-yang-jatuh-di-pasuruan

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update